Salam
Science!!!
Sebelum kita berdiskusi lebih jauh
mengenai pandangan science mengenai puasa, tahukah kalian bahwa hewan juga
berpuasa? Beberapa hewan berpuasa pada waktu tertentu, salah satunya adalah Kupu-kupu. Metamorfosis kupu-kupu termasuk metamorfosis sempurna
(Holometabola), dikarenakan dalam setiap tahapnya menunjukkan perubahan yang
berbeda. Masih ingat lagunya metamorfosis kupu-kupu waktu kalian SD?
Telur-telur, ulat-ulat, kepompong, kupu-kupu, kasihan deh loh. Auto nyanyi kan? Pastinya!. Metamorfosis Kupu-kupu itu di mulai dari fase telur. Telur biasanya terdapat dipermukaan daun yang kemudian menetas menjadi ulat. Ulat pada umumnya makan daun selama berhari-hari, nah fase ulat ini dapat dianalogikan
sebagai manusia yang rakus, karena dalam hidupnya yang Ia lakukan hanyalah
makan. Ia terus-menerus makan tanpa ada hentinya, hingga pohon jeruk di halaman
rumah habis daunnya karena dimakan ulat. Ulat ini umumnya tidak disenangi oleh Pak
Kebun karena Ia termasuk hama tanaman, kerakusannya dalam makan daun ini lah yang
merugikan Pak Kebun sehingga Ia tidak disukai banyak orang. Lama- kelamaan ulat
berhenti makan dan berubah menjadi kepompong. Kepompong ini dapat dianalogikan
sebagai orang yang berpuasa setelah rakus makan banyak sekali Ia berpuasa, tidak
makan apapun, berdiam diri. Setelah berpuasa dalam waktu tertentu kepompong ini
berubah menjadi Kupu-kupu yang cantik, disukai banyak orang, dan bermanfaat
membantu penyerbukan bunga. Nah, kupu-kupu ini dapat dianalogikan sebagai orang
yang bertakwa yang telah berubah dari kerakusan menjadi pribadi yang lebih baik
setelah berpuasa. Begitu juga dengan kita Umat Islam, puasa jangan hanya
dijadikan sekedar perintah menahan untuk tidak makan dan minum, tapi juga merubah sikap
kita dari yang buruk bermetamorfosis menjadi lebih baik di kemudian hari setelah berpuasa.
Puasa merupakan salah satu bentuk diet
yang diperintahkan oleh Allah dalam surat Al-Baqarah: 183 “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan untukmu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Ternyata perintah
berpuasa ini memiliki banyak manfaat secara fisik, emosional dan spiritual.
Berikut akan dijelaskan beberapa manfaat puasa yang didapatkan dari berbagai
sumber.
Dalam Buku “Fasting The Ultimate Habit”
karya Allan Cott, M.D seorang doktor ahli kesehatan menjelaskan bahwa puasa dapat
menghilangkan sampai 5 pounds berat badan dalam satu hari. Dalam penelitiannya
yang dipublikasikan di jurnal kesehatan juga dijelaskan bahwa “Fasting is a valid experience. It can
benefit any otherwise healthy person whose calories now have the upper hand in
his/her life” – The New England Journal of Medicine. Selain itu dalam
bukunya yang lain yang berjudul “Why
Fast” dijelaskan bahwa puasa tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan saja,
namun juga secara mental dan spiritual. Puasa dapat menciptakan ketenangan
mental yang dapat menumbuhkan kemampuan mengendalikan diri. Ketentraman dan
ketenangan mental spiritual tersebut dipastikan akan membantu memperbaiki kesehatan
fisik orang yang berpuasa.
Dalam buku kolaborasi Kemenag dan LIPI
(2015) yang berjudul Ayat-Ayat Sains dalam Alquran dijelaskan mengenai manfaat
puasa menurut penelitian Professor Mahmud Ahmad Najib dari Universitas ‘Ain
Syams Mesir bahwa puasa dapat memperkecil sirkulasi darah sehingga sirkulasi
darah menurun dan ini akan memberikan kesempatan otot jantung untuk mengurangi
kerja kerasnya, dengan demikian vitalitas jantung menjadi lebih baik; Puasa
juga memberi kesempatan alat pencernaan untuk istirahat; Terdapat proses
detoksifikasi atau proses pengeluaran racun tubuh dengan ditandai adanya racun
senyawa organofosfat pada air seni orang yang berpuasa.
Dalam Ensiklopedia Pengetahuan Alquran dan Hadist dijelaskan
secara lengkap dan detail mengenai mukjizat sains dalam puasa tapi ada dua hal
yang menjadi perhatian saya yakni puasa dapat mengobati sejumlah penyakit yang
berbahaya dan menambah stamina tubuh. Dulu, bahkan mungkin hingga sekarang
kalangan medis berkeyakinan bahwa puasa mempengaruhi penderita gangguan saluran
kencing khususnya batu ginjal atau gagal ginjal, sehingga mereka
merekomendasikan pada pasien penyakit ini untuk tidak berpuasa dan memperbanyak
konsumsi cairan. Namun riset membuktikan kebalikannya, puasa memiliki peluang
mencegah terbentuknya batu dan melelehkan kandungan garam (yang dapat mengendap
lalu mengkristal menjadi batu). Fakta yang lain juga membuktikan ternyata puasa
tidak menurunkan stamina otot malah sebaliknya menurut penelitian Dr. Ahmad
Qadhi, dkk dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa tubuh dan performa otot
justru mengalami peningkatan 200% pada 30% orang sedangkan 40% lainnya
mengalami peningkatan 7%. Hal ini mematahkan persepsi yang banyak beredar di
kalangan umum bahwa puasa melemahkan stamina tubuh sehingga mereka memilih
untuk tidur dan bermalas-malasan pada saat puasa.
Semoga keberkahan Bulan Ramadhan dapat membuat
kita bermetamorfosis menjadi pribadi yang lebih baik lagi tidak hanya secara sikap,
tapi juga kesehatan fisik dan spiritual. Aamin ya rabbal’alamin.
Daftar Pustaka
Kemenag
dan LIPI. 2015. Ayat-Ayat Sains dalam Alquran Seri 12: Makanan dan Minuman.
Widya Cahaya: Jakarta.
Tim
Baitul Kilmah. 2013. Ensiklopedia Pengetahuan Alquran dan Hadist. Kamil
Pustaka: Jakarta.