Saturday, May 18, 2019

Puasa Sebagai Momentum Metamorfosis Diri


Salam Science!!!
            Sebelum kita berdiskusi lebih jauh mengenai pandangan science mengenai puasa, tahukah kalian bahwa hewan juga berpuasa? Beberapa hewan berpuasa pada waktu tertentu, salah satunya adalah Kupu-kupu. Metamorfosis kupu-kupu termasuk metamorfosis sempurna (Holometabola), dikarenakan dalam setiap tahapnya menunjukkan perubahan yang berbeda. Masih ingat lagunya metamorfosis kupu-kupu waktu kalian SD? Telur-telur, ulat-ulat, kepompong, kupu-kupu, kasihan deh loh. Auto nyanyi kan? Pastinya!. Metamorfosis Kupu-kupu itu di mulai dari fase telur. Telur biasanya terdapat dipermukaan daun yang kemudian menetas menjadi ulat. Ulat pada umumnya makan daun selama berhari-hari, nah fase ulat ini dapat dianalogikan sebagai manusia yang rakus, karena dalam hidupnya yang Ia lakukan hanyalah makan. Ia terus-menerus makan tanpa ada hentinya, hingga pohon jeruk di halaman rumah habis daunnya karena dimakan ulat. Ulat ini umumnya tidak disenangi oleh Pak Kebun karena Ia termasuk hama tanaman, kerakusannya dalam makan daun ini lah yang merugikan Pak Kebun sehingga Ia tidak disukai banyak orang. Lama- kelamaan ulat berhenti makan dan berubah menjadi kepompong. Kepompong ini dapat dianalogikan sebagai orang yang berpuasa setelah rakus makan banyak sekali Ia berpuasa, tidak makan apapun, berdiam diri. Setelah berpuasa dalam waktu tertentu kepompong ini berubah menjadi Kupu-kupu yang cantik, disukai banyak orang, dan bermanfaat membantu penyerbukan bunga. Nah, kupu-kupu ini dapat dianalogikan sebagai orang yang bertakwa yang telah berubah dari kerakusan menjadi pribadi yang lebih baik setelah berpuasa. Begitu juga dengan kita Umat Islam, puasa jangan hanya dijadikan sekedar perintah menahan untuk tidak makan dan minum, tapi juga merubah sikap kita dari yang buruk bermetamorfosis menjadi lebih baik di kemudian hari setelah berpuasa.

Puasa merupakan salah satu bentuk diet yang diperintahkan oleh Allah dalam surat Al-Baqarah: 183 “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan untukmu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Ternyata perintah berpuasa ini memiliki banyak manfaat secara fisik, emosional dan spiritual. Berikut akan dijelaskan beberapa manfaat puasa yang didapatkan dari berbagai sumber.
Dalam Buku “Fasting The Ultimate Habit karya Allan Cott, M.D seorang doktor ahli kesehatan menjelaskan bahwa puasa dapat menghilangkan sampai 5 pounds berat badan dalam satu hari. Dalam penelitiannya yang dipublikasikan di jurnal kesehatan juga dijelaskan bahwa “Fasting is a valid experience. It can benefit any otherwise healthy person whose calories now have the upper hand in his/her life” – The New England Journal of Medicine. Selain itu dalam bukunya yang lain yang berjudul “Why Fast” dijelaskan bahwa puasa tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan saja, namun juga secara mental dan spiritual. Puasa dapat menciptakan ketenangan mental yang dapat menumbuhkan kemampuan mengendalikan diri. Ketentraman dan ketenangan mental spiritual tersebut dipastikan akan membantu memperbaiki kesehatan fisik orang yang berpuasa.
Dalam buku kolaborasi Kemenag dan LIPI (2015) yang berjudul Ayat-Ayat Sains dalam Alquran dijelaskan mengenai manfaat puasa menurut penelitian Professor Mahmud Ahmad Najib dari Universitas ‘Ain Syams Mesir bahwa puasa dapat memperkecil sirkulasi darah sehingga sirkulasi darah menurun dan ini akan memberikan kesempatan otot jantung untuk mengurangi kerja kerasnya, dengan demikian vitalitas jantung menjadi lebih baik; Puasa juga memberi kesempatan alat pencernaan untuk istirahat; Terdapat proses detoksifikasi atau proses pengeluaran racun tubuh dengan ditandai adanya racun senyawa organofosfat pada air seni orang yang berpuasa.
Dalam Ensiklopedia  Pengetahuan Alquran dan Hadist dijelaskan secara lengkap dan detail mengenai mukjizat sains dalam puasa tapi ada dua hal yang menjadi perhatian saya yakni puasa dapat mengobati sejumlah penyakit yang berbahaya dan menambah stamina tubuh. Dulu, bahkan mungkin hingga sekarang kalangan medis berkeyakinan bahwa puasa mempengaruhi penderita gangguan saluran kencing khususnya batu ginjal atau gagal ginjal, sehingga mereka merekomendasikan pada pasien penyakit ini untuk tidak berpuasa dan memperbanyak konsumsi cairan. Namun riset membuktikan kebalikannya, puasa memiliki peluang mencegah terbentuknya batu dan melelehkan kandungan garam (yang dapat mengendap lalu mengkristal menjadi batu). Fakta yang lain juga membuktikan ternyata puasa tidak menurunkan stamina otot malah sebaliknya menurut penelitian Dr. Ahmad Qadhi, dkk dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa tubuh dan performa otot justru mengalami peningkatan 200% pada 30% orang sedangkan 40% lainnya mengalami peningkatan 7%. Hal ini mematahkan persepsi yang banyak beredar di kalangan umum bahwa puasa melemahkan stamina tubuh sehingga mereka memilih untuk tidur dan bermalas-malasan pada saat puasa.  
Semoga keberkahan Bulan Ramadhan dapat membuat kita bermetamorfosis menjadi pribadi yang lebih baik lagi tidak hanya secara sikap, tapi juga kesehatan fisik dan spiritual. Aamin ya rabbal’alamin.

Daftar Pustaka
Kemenag dan LIPI. 2015. Ayat-Ayat Sains dalam Alquran Seri 12: Makanan dan Minuman. Widya Cahaya: Jakarta.
Tim Baitul Kilmah. 2013. Ensiklopedia Pengetahuan Alquran dan Hadist. Kamil Pustaka: Jakarta.

0 comments:

Post a Comment